SISTEM PERIODIK UNSUR
Ahli kimia mengklasifikasikan jutaan
zat ke dalam unsur, senyawa, dan campuran. Pada awalnya unsur-unsur
dikelompokkan berdasarkan kemiripan sifat. Selanjutnya, seiring dengan
semakin banyaknya penelitian yang dilakukan oleh para ahli maka
unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kemiripan sifat dan kenaikan massa
atom.
Pengertian Sistem Periodik Unsur
Sistem periodik memperlihatkan
pengelompokkan atau susunan unsur-unsur dengan tujuan mempermudah dalam
mempelajari sifat-sifat berbagai unsur yang berubah secara periodik.
Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur
Usaha-usaha untuk mengelompokkan
unsur-unsur telah dimulai sejak para ahli menemukan semakin banyaknya
unsur di alam. Pengelompokkan unsur-unsur ini dimaksudkan agar
unsur-unsur tersebut mudah dipelajari. Beberapa ahli mengelompokkan
unsur-unsur tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan.
1) Triade Dobereiner
Pada tahun 1829, Johann Dobereiner mengelompokkan unsure berdasarkan kemiripan sifat ke dalam tiga kelompok yang disebut triade.
Dalam triade, sifat unsur kedua merupakan sifat antara unsur pertama
dan unsur ketiga. Contohnya: suatu triade Li-Na-K terdiri dari Lithium
(Li), Natrium (Na), Kalium (K) yang mempunyai kemiripan sifat. Dia juga
menemukan bahwa massa atom unsur kedua adalah rata-rata massa atom unsur
pertama dan unsur ketiga. Tabel pengelompokkan unsur dapat dilihat pada
Tabel 1. Contohnya: massa atom unsur Na adalah rata-rata massa atom
unsur Li dan massa atom unsur K.
Contoh triade yang lain adalah triade Ca-Sr-Ba, triade Cl-Br-I.
Tabel 1. Tabel Triade
|
Litium
(Li)
|
Kalsium
(Ca)
|
Klorin
(Cl)
|
Belerang
(S)
|
Mangan
(Mn)
|
|
Natrium
(Na)
|
Stronsium
(Sr)
|
Bromin
(Br)
|
Selenium
(Se)
|
Kromium
(Cr)
|
|
Kalium
(K)
|
Barium
(Ba)
|
Iodin
(I)
|
Telurium
(Te)
|
Besi
(Fe)
|
2) Hukum Oktaf Newlands
Pada tahun 1865, John Newlands
mengklasifikasikan unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya. Newlands
mengamati ada pengulangan secara teratur keperiodikan sifat unsur. Unsur
ke-8 mempunyai sifat mirip dengan unsur ke-1. Begitu juga unsur ke-9
mirip sifatnya dengan unsur ke-2, dan seterusnya. Karena kecenderungan
pengulangan selalu terjadi pada sekumpulan 8 unsur (seperti yang telah
dijelaskan) maka sistem tersebut disebut Hukum Oktaf.
Tabel 2. Tabel unsur Newlands
|
No
|
No
|
No
|
No
|
No
|
No
|
No
|
No
|
| H 1 | F 8 | Cl 15 | Co&Ni 22 | Br 29 | Pd 36 | Te 43 | Pt&Ir 50 |
| Li 2 | Na 9 | K 16 | Cu 23 | Rb 30 | Ag 37 | Cs 44 | Os 51 |
| Be 3 | Mg 10 | Ca 17 | Zn 24 | Sr 31 | Cd 38 | Ba 45 | V 52 |
| B 4 | Al 11 | Cr 18 | Y 25 | Ce&La 32 | U 39 | Ta 46 | Tl 53 |
| C 5 | Si 12 | Ti 19 | In 26 | Zr 33 | Sn 40 | W 47 | Pb 54 |
| N 6 | P 13 | Mn 20 | As 27 | Di&Mo 34 | Sb 41 | Nb 48 | Bi 55 |
| O 7 | S 14 | Fe 21 | Se 28 | Ro&Ru 35 | I 42 | Au 49 | Th 56 |
Kelemahannya adalah Hukum Oktaf Newlands hanya berlaku untuk unsur-unsur dengan massa atom yang rendah.
3) Sistem Periodik Mendeleev
Sesuai dengan kegemarannya yaitu bermain
kartu, ahli kimia dari Rusia, Dimitri Ivanovich Mendeleev (1869)
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang unsur, kemudian ia
menulis pada kartu-kartu. Kartu-kartu unsur tersebut disusun berdasarkan
kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Kartu-kartu unsur yang
sifatnya mirip terletak pada kolom yang sama yang kemudian disebut golongan. Sedangkan pengulangan sifat menghasilkan baris yang disebut periode.
Alternatif pengelompokkan unsur-unsur lebih ditekankan pada sifat-sifat
unsur tersebut daripada kenaikan massa atom relatifnya, sehingga ada
tempat-tempat kosong dalam tabel periodik tersebut. Tempat kosong inilah
yang oleh Mendeleev diduga akan diisi oleh unsur-unsur dengan
sifat-sifat yang mirip tetapi pada waktu itu unsur tersebut belum
ditemukan.
Tabel 3. Tabel Sistem Periodik Mendeleev
|
Reihen
|
Group I
|
Group II
|
Group III
|
Group IV
|
Group V
|
Group VI
|
Group VII
|
Group VII
|
|
-
|
-
|
-
|
RH4
|
RH3
|
RH2
|
RH
|
-
|
|
|
R2O
|
RO
|
R2O3
|
RO2
|
R2O5
|
RO3
|
R2H7
|
RO4
|
|
|
1
|
H = 1
|
|||||||
|
2
|
Li =7 | Be = 9,4 | B = 11 | C = 12 | N =14 | O = 16 | F = 19 | |
|
3
|
Na = 23
|
Mg = 24
|
Al = 27,3
|
Si = 28
|
P = 31
|
S = 32
|
Cl = 35,5
|
|
|
4
|
K = 39 | Ca = 40 | - = 44 | Ti = 48 | V = 51 | Cr = 52 | Mn = 55 | Fe = 56, Co =59,
Ni = 59, Cu = 63
|
|
5
|
(Cu = 53)
|
Zn = 65
|
- = 68
|
- = 72
|
As = 75
|
Se = 78
|
Br = 80
|
|
|
6
|
Rb = 85 | S = 87 | ?Yt = 88 | Zr = 90 | Nb = 94 | Mo = 96 | - = 100 | Ru = 104, Rh =104,Pd = 106, Ag =108 |
|
7
|
(Ag =108)
|
Cd = 112
|
In = 113
|
Sn = 118
|
Sb = 122 |
T = 125
|
J = 127
|
|
|
8
|
Cs = 133 | Ba = 137 | ?Di = 138 | ?Ce = 140 | - | - | - |
- – – -
|
|
9
|
(-)
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
|
10
|
- | - | ?Er= 178 | ?La = 18- | Ta= 182 | W = 184 | - | Os = 195, Ir =197,
Pt 198, Au = 199
|
|
11
|
(Au =198)
|
Hg = 200
|
Tl = 204
|
Pb = 207
|
Bi = 208
|
|||
|
12
|
- | - | - | Th = 231 | - | U =240 | - |
- – – -
|
Kelebihan sistem periodik Mendeleev
adalah dapat meramalkan sifat unsur yang belum ditemukan pada saat itu
dan telah mempunyai tempat yang kosong, penempatan gas mulia yang baru
ditemukan tahun 1890–1900 tidak menyebabkan perubahan susunan sistem
periodik Mendeleev, sedangkan kekurangannya yaitu adanya penempatan
unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom. Contoh: 127I dan 128Te. Karena sifatnya, Mendeleev terpaksa menempatkan Te lebih dulu daripada I.
4) Sistem Periodik Modern
Pada tahun 1914, Henry G. Moseley
menemukan bahwa urutan unsur-unsur dalam sistem periodik sesuai dengan
kenaikan nomor atom unsur. Sistem periodik unsur modern disusun
berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Moseley berhasil
menemukan kesalahan dalam tabel periodik Mendeleev, yaitu ada unsur yang
terbalik letaknya. Penempatan Telurium dan Iodin yang tidak sesuai
dengan kenaikan massa atom relatifnya, ternyata sesuai dengan kenaikan
nomor atom. Sistem periodik modern bisa dikatakan sebagai penyempurnaan
sistem periodik Mendeleev. Tabel Moseley atau yang dikenal dengan
istilah Tabel Sistem Periodik Modern dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Tabel Sistem Periodik Modern
Jumlah periode dalam sistem periodik ada 7 dan diberi tanda dengan angka:
- Periode 1 disebut sebagai periode sangat pendek dan berisi 2 unsur.
- Periode 2 disebut sebagai periode pendek dan berisi 8 unsur.
- Periode 3 disebut sebagai periode pendek dan berisi 8 unsur.
- Periode 4 disebut sebagai periode panjang dan berisi 18 unsur.
- Periode 5 disebut sebagai periode panjang dan berisi 18 unsur.
- Periode 6 disebut sebagai periode sangat panjang dan berisi 32 unsur, pada periode ini terdapat unsur Lantanida yaitu unsur nomor 58 sampai nomor 71.
- Periode 7 disebut sebagai periode belum lengkap karena mungkin akan bertambah lagi jumlah unsur yang menempatinya, sampai saat ini berisi 24 unsur. Pada periode ini terdapat deretan unsur yang disebut Aktinida, yaitu unsur bernomor 90 sampai nomor 103.






0 komentar:
Posting Komentar