This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Sabtu, 29 November 2014
Fisika
01.48
No comments
B. Jenis-Jenis Gelombang
Ditinjau dari zat penghantar atau medium yang dilalui oleh gelombang, kita dapat membedakan dua macam gelombang, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.
- Gelombang Mekanik
Gelombang mekanik adalah gelombang yang dalam perambatannya
memerlukan medium atau penghantar untuk dapat merambat. Medium gelombang
mekanik dapat berupa zat padat, zat cair, atau gas.
Suara atau bunyi merupakan salah satu contoh gelombang mekanik yang
dapat merambat melalui zat padat, cair atau gas. Contoh lain dari
gelombang mekanik yaitu gelombang pada tali, gelombang pada pegas, gelombang pada permukaan air.
Berdasarkan arah perambatan dan arah getarnya, gelombang mekanik dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu :
- Gelombang Transversal
Pada kasus gelombang tali, gerakan tangan naik turun mengakibatkan
energi pada tali. Energi tersebut menggetarkan daerah di sekitarnya
sehingga daerah disekitarnya ikut pula bergetar naik turun, demikian
seterusnya sampai ujung tali. Pada gelombang transversal, satu panjang
gelombang adalah jarak yang sama dengan satu bukit gelombang ditambah
satu lembah gelombang. Ciri yang dimiliki gelombang transversal,
terdapat satu bukit gelombang dan lembah gelombang dan satu panjang gelombang (lamda) adalah jarak yang sama dengan satu bukit gelombang dengan satu lembah gelombang.
- Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya searah (paralel) dengan arah rambatannya. Contohnya gelombang pada pegas (slinki) dan gelombang cahaya.
Ketika slinki di gerakkan kedepan dan kebelakang, maka pada slinki akan
terbentuk rapatan-rapatan dan renggangan-renggangan seperti yang
ditunjukkan pada gambar. Pada gelombang longitudinal, satu panjang
gelombang adalah jarak yang sama dengan satu rapatan dan ditambah satu
renggangan. Ciri yang dimiliki gelombang longitudinal, terdapat rapatan dan renggangan dan satu panjang gelombang adalah jarak yang sama dengan satu rapatan ditambah satu renggangan.

- Pengertian Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat tanpa memerlukan medium dan
merupakan gelombang transversal. Namun gelombang elektromagnetik
merupakan gelombang medan, bukan gelombang mekanik (materi). Pada
gelombang elektromagnetik, medan listrik E selalu tegak lurus arah medan magnetik B dan keduanya tegak lurus arah rambat gelombang. Gangguan
gelombang elektromagnetik terjadi karena medan listik dan medan magnet,
oleh karena itu gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam ruang
vakum.
Medan listrik dan medan magnet pada gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik berasal dari matahari dan angkasa; peralatan elektronik, pemancar radio/TV, satelit, monitor
TV, komputer, kilat, bahan radioaktif, alat Rontgen, bara api dan blok
mesin yang panas. Secara umum dapat dikatakan gelombang elektromagnetik
muncul dari partikel bermuatan yang dipercepat (bergetar, perputar,
diperlambat dan dipercepat).
Energi
elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang
bisa diukur, yaitu: panjang gelombang/wavelength, frekuensi,
amplitude/amplitude dan kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang,
sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekuensi
adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan
waktu. Frekuensi
tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena kecepatan
energi elektromagnetik adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang
gelombang dan frekuensi berbanding terbalik. Semakin panjang suatu
gelombang, semakin rendah frekuensinya, dan semakin pendek suatu
gelombang semakin tinggi frekuensinya.
Energi
elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh semua masa di alam
semesta pada level yang berbeda-beda. Semakin tinggi level energi dalam
suatu sumber energi, semakin rendah panjang gelombang dari energi yang
dihasilkan, dan semakin tinggi frekuensinya. Perbedaan karakteristik energi gelombang digunakan untuk mengelompokkan energi elektromagnetik.
A. Persamaan Kecepatan Perambatan Gelombang
dengan :
dengan:
y = Simpangan gelombang (m)
A = Amplitudo atau simpangan maksimum (m)
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
t = Lamanya getaran (s)
Oleh karena :
maka persamaan simpangan diatasdapat ditulis menjadi :
Dit : v...... ?
Penyelesaian :
f = 40π/2π
f = 20 Hz
λ = 8π / 2π
λ = 4π
λ = 0,25 m
v = 5 m/s
Kecepatan perambatan gelombang adalah satu panjang gelombang dibagi periode. Secara matematis kecepatan perambatan gelombang V dapat ditulis sebagai berikut :
Karena f = 1/T maka kecepatan perambatan gelombang juga dapat ditulis sebagai berikut :
v = kecepatan perambatan gelombang (m)
T = Periode gelombang (s)
f = Frekuensi gelombang (Hz)
B. Persamaan Gelombangλ = panjang gelombang (m)
Jika seutas tali yang cukup panjang digetarkan sehingga pada tali
terbentuk gelombang transversal berjalan. Gelombang merambat dari titik A sebagai pusat koordinat menuju arah sumbu x positif. Perhatikan gambar dibawah ini.
Jika titik A telah bergetar secara periodik selama t sekon. Simpangan gelombang di titik A akan memenuhi simpangan getaran harmonik, yang memenuhi persamaan berikut:
y = Simpangan gelombang (m)
A = Amplitudo atau simpangan maksimum (m)
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
t = Lamanya getaran (s)
Oleh karena :
maka persamaan simpangan diatasdapat ditulis menjadi :
y = A sin 2π φ
Contoh soal:
1. Pada permukaan sebuah kolam terdapat dua helai daun yang terpisah
satu dengan yang lainnya sejauh 60 cm. Keduanya turun naik bersama
permukaan air dengan frekuensi 2 Hz. Bila salah satu berada di puncak
bukit gelombang, yang lainnya berada di dasar gelombang. Sedangkan di
antara kedua daun itu terdapat satu bukit gelombang, tentukan cepat
rambat gelombang pada permukaan kolam ?
Dik : f = 2 HzDit : v...... ?
Penyelesaian :
Panjang gelombang yang terbentuk dari bukit pertama ke lembah gelombang kedua pada jarak 60 cm
adalah : 3/2 λ = 60 cm, sehingga
λ = 2 x 60/3 cm
λ = 40 cm
Dengan demikian,
v = λf
v = (40 cm) (2 Hz)
v = 80 cm/s
2. Sebuah gelombang berjalan mempunyai persamaan simpangan Y = 0,5 sin π (40t + 8x) m. Cepat rambat gelombang tersebut adalah ?
Penyelesaian :
Y = 0,5 sin π (40t + 8x) m
Y = 0,5 sin (40 πt + 8 πx) m
- ω = 40π , dimana ω = 2πf
f = 40π/2π
f = 20 Hz
- k = 2πx / λ
λ = 8π / 2π
λ = 4π
λ = 0,25 m
- v = f x λ
v = 5 m/s
Kimia
01.41
No comments
SISTEM PERIODIK UNSUR
Ahli kimia mengklasifikasikan jutaan
zat ke dalam unsur, senyawa, dan campuran. Pada awalnya unsur-unsur
dikelompokkan berdasarkan kemiripan sifat. Selanjutnya, seiring dengan
semakin banyaknya penelitian yang dilakukan oleh para ahli maka
unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kemiripan sifat dan kenaikan massa
atom.
Pengertian Sistem Periodik Unsur
Sistem periodik memperlihatkan
pengelompokkan atau susunan unsur-unsur dengan tujuan mempermudah dalam
mempelajari sifat-sifat berbagai unsur yang berubah secara periodik.
Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur
Usaha-usaha untuk mengelompokkan
unsur-unsur telah dimulai sejak para ahli menemukan semakin banyaknya
unsur di alam. Pengelompokkan unsur-unsur ini dimaksudkan agar
unsur-unsur tersebut mudah dipelajari. Beberapa ahli mengelompokkan
unsur-unsur tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan.
1) Triade Dobereiner
Pada tahun 1829, Johann Dobereiner mengelompokkan unsure berdasarkan kemiripan sifat ke dalam tiga kelompok yang disebut triade.
Dalam triade, sifat unsur kedua merupakan sifat antara unsur pertama
dan unsur ketiga. Contohnya: suatu triade Li-Na-K terdiri dari Lithium
(Li), Natrium (Na), Kalium (K) yang mempunyai kemiripan sifat. Dia juga
menemukan bahwa massa atom unsur kedua adalah rata-rata massa atom unsur
pertama dan unsur ketiga. Tabel pengelompokkan unsur dapat dilihat pada
Tabel 1. Contohnya: massa atom unsur Na adalah rata-rata massa atom
unsur Li dan massa atom unsur K.
Contoh triade yang lain adalah triade Ca-Sr-Ba, triade Cl-Br-I.
Tabel 1. Tabel Triade
|
Litium
(Li)
|
Kalsium
(Ca)
|
Klorin
(Cl)
|
Belerang
(S)
|
Mangan
(Mn)
|
|
Natrium
(Na)
|
Stronsium
(Sr)
|
Bromin
(Br)
|
Selenium
(Se)
|
Kromium
(Cr)
|
|
Kalium
(K)
|
Barium
(Ba)
|
Iodin
(I)
|
Telurium
(Te)
|
Besi
(Fe)
|
2) Hukum Oktaf Newlands
Pada tahun 1865, John Newlands
mengklasifikasikan unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya. Newlands
mengamati ada pengulangan secara teratur keperiodikan sifat unsur. Unsur
ke-8 mempunyai sifat mirip dengan unsur ke-1. Begitu juga unsur ke-9
mirip sifatnya dengan unsur ke-2, dan seterusnya. Karena kecenderungan
pengulangan selalu terjadi pada sekumpulan 8 unsur (seperti yang telah
dijelaskan) maka sistem tersebut disebut Hukum Oktaf.
Tabel 2. Tabel unsur Newlands
|
No
|
No
|
No
|
No
|
No
|
No
|
No
|
No
|
| H 1 | F 8 | Cl 15 | Co&Ni 22 | Br 29 | Pd 36 | Te 43 | Pt&Ir 50 |
| Li 2 | Na 9 | K 16 | Cu 23 | Rb 30 | Ag 37 | Cs 44 | Os 51 |
| Be 3 | Mg 10 | Ca 17 | Zn 24 | Sr 31 | Cd 38 | Ba 45 | V 52 |
| B 4 | Al 11 | Cr 18 | Y 25 | Ce&La 32 | U 39 | Ta 46 | Tl 53 |
| C 5 | Si 12 | Ti 19 | In 26 | Zr 33 | Sn 40 | W 47 | Pb 54 |
| N 6 | P 13 | Mn 20 | As 27 | Di&Mo 34 | Sb 41 | Nb 48 | Bi 55 |
| O 7 | S 14 | Fe 21 | Se 28 | Ro&Ru 35 | I 42 | Au 49 | Th 56 |
Kelemahannya adalah Hukum Oktaf Newlands hanya berlaku untuk unsur-unsur dengan massa atom yang rendah.
3) Sistem Periodik Mendeleev
Sesuai dengan kegemarannya yaitu bermain
kartu, ahli kimia dari Rusia, Dimitri Ivanovich Mendeleev (1869)
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang unsur, kemudian ia
menulis pada kartu-kartu. Kartu-kartu unsur tersebut disusun berdasarkan
kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Kartu-kartu unsur yang
sifatnya mirip terletak pada kolom yang sama yang kemudian disebut golongan. Sedangkan pengulangan sifat menghasilkan baris yang disebut periode.
Alternatif pengelompokkan unsur-unsur lebih ditekankan pada sifat-sifat
unsur tersebut daripada kenaikan massa atom relatifnya, sehingga ada
tempat-tempat kosong dalam tabel periodik tersebut. Tempat kosong inilah
yang oleh Mendeleev diduga akan diisi oleh unsur-unsur dengan
sifat-sifat yang mirip tetapi pada waktu itu unsur tersebut belum
ditemukan.
Tabel 3. Tabel Sistem Periodik Mendeleev
|
Reihen
|
Group I
|
Group II
|
Group III
|
Group IV
|
Group V
|
Group VI
|
Group VII
|
Group VII
|
|
-
|
-
|
-
|
RH4
|
RH3
|
RH2
|
RH
|
-
|
|
|
R2O
|
RO
|
R2O3
|
RO2
|
R2O5
|
RO3
|
R2H7
|
RO4
|
|
|
1
|
H = 1
|
|||||||
|
2
|
Li =7 | Be = 9,4 | B = 11 | C = 12 | N =14 | O = 16 | F = 19 | |
|
3
|
Na = 23
|
Mg = 24
|
Al = 27,3
|
Si = 28
|
P = 31
|
S = 32
|
Cl = 35,5
|
|
|
4
|
K = 39 | Ca = 40 | - = 44 | Ti = 48 | V = 51 | Cr = 52 | Mn = 55 | Fe = 56, Co =59,
Ni = 59, Cu = 63
|
|
5
|
(Cu = 53)
|
Zn = 65
|
- = 68
|
- = 72
|
As = 75
|
Se = 78
|
Br = 80
|
|
|
6
|
Rb = 85 | S = 87 | ?Yt = 88 | Zr = 90 | Nb = 94 | Mo = 96 | - = 100 | Ru = 104, Rh =104,Pd = 106, Ag =108 |
|
7
|
(Ag =108)
|
Cd = 112
|
In = 113
|
Sn = 118
|
Sb = 122 |
T = 125
|
J = 127
|
|
|
8
|
Cs = 133 | Ba = 137 | ?Di = 138 | ?Ce = 140 | - | - | - |
- – – -
|
|
9
|
(-)
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
|
10
|
- | - | ?Er= 178 | ?La = 18- | Ta= 182 | W = 184 | - | Os = 195, Ir =197,
Pt 198, Au = 199
|
|
11
|
(Au =198)
|
Hg = 200
|
Tl = 204
|
Pb = 207
|
Bi = 208
|
|||
|
12
|
- | - | - | Th = 231 | - | U =240 | - |
- – – -
|
Kelebihan sistem periodik Mendeleev
adalah dapat meramalkan sifat unsur yang belum ditemukan pada saat itu
dan telah mempunyai tempat yang kosong, penempatan gas mulia yang baru
ditemukan tahun 1890–1900 tidak menyebabkan perubahan susunan sistem
periodik Mendeleev, sedangkan kekurangannya yaitu adanya penempatan
unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom. Contoh: 127I dan 128Te. Karena sifatnya, Mendeleev terpaksa menempatkan Te lebih dulu daripada I.
4) Sistem Periodik Modern
Pada tahun 1914, Henry G. Moseley
menemukan bahwa urutan unsur-unsur dalam sistem periodik sesuai dengan
kenaikan nomor atom unsur. Sistem periodik unsur modern disusun
berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Moseley berhasil
menemukan kesalahan dalam tabel periodik Mendeleev, yaitu ada unsur yang
terbalik letaknya. Penempatan Telurium dan Iodin yang tidak sesuai
dengan kenaikan massa atom relatifnya, ternyata sesuai dengan kenaikan
nomor atom. Sistem periodik modern bisa dikatakan sebagai penyempurnaan
sistem periodik Mendeleev. Tabel Moseley atau yang dikenal dengan
istilah Tabel Sistem Periodik Modern dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Tabel Sistem Periodik Modern
Jumlah periode dalam sistem periodik ada 7 dan diberi tanda dengan angka:
- Periode 1 disebut sebagai periode sangat pendek dan berisi 2 unsur.
- Periode 2 disebut sebagai periode pendek dan berisi 8 unsur.
- Periode 3 disebut sebagai periode pendek dan berisi 8 unsur.
- Periode 4 disebut sebagai periode panjang dan berisi 18 unsur.
- Periode 5 disebut sebagai periode panjang dan berisi 18 unsur.
- Periode 6 disebut sebagai periode sangat panjang dan berisi 32 unsur, pada periode ini terdapat unsur Lantanida yaitu unsur nomor 58 sampai nomor 71.
- Periode 7 disebut sebagai periode belum lengkap karena mungkin akan bertambah lagi jumlah unsur yang menempatinya, sampai saat ini berisi 24 unsur. Pada periode ini terdapat deretan unsur yang disebut Aktinida, yaitu unsur bernomor 90 sampai nomor 103.
Bahasa Indonesia
01.36
No comments
Resensi /résénsi/ n menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku:
Sedangkan kata "mengulas" v itu sendiri mempunyai arti memberkan penjelasan dan komentar; menafsirkan (penerangan lanjut, pendapat, dsb); mempelajari (menyelidiki) dan kata "ulasan" n mempunyai arti kupasan; tafsiran; komentar:
Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku.
Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas
Secara singkat, resensi ialah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
Lebih detil lagi, tujuan resensi adalah:
Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif (mendalam) tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku.
Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.
Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah buku itu pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
Setelah mengetahui definisi serta tujuan dari resensi yang dibuat oleh resentator, kira-kira unsur apa saja yang terkandung di dalam sebuah resensi?
Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:
Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.
Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
- Judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya.);
- Pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.);
- Penerbit;
- Tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
- Tebal buku;
- Harga buku (jika diperlukan).
- Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:
- Memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh;
- Membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain;
- Memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;
- Memaparkan keunikan buku;
- Merumuskan tema buku;
- Mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
- Mengungkapkan kesan terhadap buku;
- Memperkenalkan penerbit;
- Mengajukan pertanyaan;
- Membuka dialog.
Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:
a. sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;
b. ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;
c. keunggulan buku;
d. kelemahan buku;
e. rumusan kerangka buku;
f. tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);
g. adanya kesalahan cetak.
Bagian penutup, biasanya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.
Terakhir, bagaimana cara membuat resensi itu sendiri? Bagaimana langkah-langkah di dalam membuat resensi yang baik?
Ketika melakukan kegiatan meresensi, hendaklah perhatikan langkah-langkah meresensi buku sebagai berikut.
1. Penjajakan atau pengenalan terhadap buku yang diresensi,mulai dari tema buku yang diresensi, disertai deskripsi isi buku,siapa yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format, hingga harga.Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan prestasi, buku atau karya apa saja yang ditulis, hingga mengapa ia menulis buku itu. Buku itu termasuk golongan buku yang mana: ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, atau sastra.
2. Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti. Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami secara tepat dan akurat.
3. Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.
4. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
5. Menentukan sikap dan menilai hal-hal berikut.
Sebelum menilai, alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam garis besar (outline) resensi itu. Outline ini sangat membantu kita ketika menulis, mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar dan kriteria yang kita tentukan sebelumnya.
Sedangkan kata "mengulas" v itu sendiri mempunyai arti memberkan penjelasan dan komentar; menafsirkan (penerangan lanjut, pendapat, dsb); mempelajari (menyelidiki) dan kata "ulasan" n mempunyai arti kupasan; tafsiran; komentar:
Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku.
Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas
Secara singkat, resensi ialah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
Lebih detil lagi, tujuan resensi adalah:
Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif (mendalam) tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku.
Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.
Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah buku itu pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
Setelah mengetahui definisi serta tujuan dari resensi yang dibuat oleh resentator, kira-kira unsur apa saja yang terkandung di dalam sebuah resensi?
Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:
- Membuat judul resensi
Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.
- Menyusun data buku
Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
- Judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya.);
- Pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.);
- Penerbit;
- Tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
- Tebal buku;
- Harga buku (jika diperlukan).
- Membuat pembukaan
- Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:
- Memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh;
- Membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain;
- Memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;
- Memaparkan keunikan buku;
- Merumuskan tema buku;
- Mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
- Mengungkapkan kesan terhadap buku;
- Memperkenalkan penerbit;
- Mengajukan pertanyaan;
- Membuka dialog.
- Tubuh atau isi pernyataan resensi buku
Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:
a. sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;
b. ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;
c. keunggulan buku;
d. kelemahan buku;
e. rumusan kerangka buku;
f. tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);
g. adanya kesalahan cetak.
- Penutup resensi buku
Bagian penutup, biasanya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.
Terakhir, bagaimana cara membuat resensi itu sendiri? Bagaimana langkah-langkah di dalam membuat resensi yang baik?
Ketika melakukan kegiatan meresensi, hendaklah perhatikan langkah-langkah meresensi buku sebagai berikut.
1. Penjajakan atau pengenalan terhadap buku yang diresensi,mulai dari tema buku yang diresensi, disertai deskripsi isi buku,siapa yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format, hingga harga.Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan prestasi, buku atau karya apa saja yang ditulis, hingga mengapa ia menulis buku itu. Buku itu termasuk golongan buku yang mana: ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, atau sastra.
2. Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti. Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami secara tepat dan akurat.
3. Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.
4. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
5. Menentukan sikap dan menilai hal-hal berikut.
- Organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antara bagian yang satu dan bagian yang lain, bagaimana sistematikanya, dan bagaimana dinamikanya.
- Isi pernyataan; bagaimana bobot ide, analisis, penyajian data, dan kreativitas pemikirannya, bahasa; bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, kalimat dan penggunaan kata, terutama untuk buku ilmiah.
- Aspek teknis; bagaimana tata letak, tata wajah, kerapian dan kebersihan, dan pencetakannya (banyak salah cetak atau tidak).
Sebelum menilai, alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam garis besar (outline) resensi itu. Outline ini sangat membantu kita ketika menulis, mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar dan kriteria yang kita tentukan sebelumnya.
Bahasa Inggris
01.31
No comments
Review Text konon adalah pelajaran terakhir bahasa Inggris tingkat
SMA. Seandainya sobat tidak bisa membuat contoh review text (teks
review), bisa dikatakan bahwa sobat belum bisa dan "belum pantas" lulus
Ujian Nasional khususnya untuk pelajaran bahasa Inggris. Tidak mau kan
dibilang tidak lulus ujian?
Oleh karena itu, agar tidak "dianggap"
gagal dalam menempuh perjalanan selama sekolah, mari kita pelajari lagi
apa dan bagaimana review text itu. Siap?
Pengertian Review Text
Secara harfiah, review bermakna "tinjauan, ringkasan, tinjauan ulang." Jika ada frasa book review berarti bermakna tinjauan buku. Karenanya,
review text bisa diartikan secara harfiah sebagai teks yang difungsikan
untuk meninjau. Apa saja yang ditinjau? ya apa saja lah, baik buku,
produk kecantikan, mobil, hp, laptop dan lain sebagainya.
Social Function Review Text
Ternyata review text bisa berfungsi sebagai to criticise an art work, event for a public audience. (untuk memberikan kritik terhadap suatu karya seni, ataupun lainnya untuk khalayak umum).
Generic Structure Review Text
Generic Structure dari Review Text terdiri dari :
- Orientation : places the work in its general and particular context, often by comparing it with others of its kind or through an analog with a non–art object or event. (menempatkan karya yang ditinjau pada konteks umum ataupun khusus, biasanya dengan membandingkan dengan karya lain yang sejenis atau melalui analogi obyek yang bukan karya seni.)
- Interpretive Recount : summarize the plot and/or providers an account of how the reviewed rendition of the work came into being.(meringkas alur cerita "jika mereview buku" bagaimana cara penyampaian karya tersebut)
- Evaluation : provides an evaluation of the work and/or its performance or production; is usually recursive.(memberikan sebuah evaluari karya ataupun penampilan, produksi; evaluasi ini biasanya berulang-ulang)
Sebenarnya, susunan umum
(generic structure) review text ini tidak harus sama persis seperti di
atas, mungkin karena alasan "meringkas" pelajaran, jadi ketiga susunan
tadi bisa sebagai gambaran umum saja, oke.
Masih bingung? Yang nulis
juga bingung :) Okelah mari kita langsung saja memberikan beberapa
contoh review text, yang semoga bisa menambah pemahaman kita tentang review text.
John Lehman
Harold is one of nine children, raised by his mother. In the
Introduction he tells us about public moments that have shaped his life
(Martin Luther King’s ”I Have a Dream” speech, Muhammad Ali’s “I can
float like a butterfly and sting like a bee.”) as well as very private
ones like attending the wedding of a girl he was still very much in love
with. This not only gives us an insight into the person behind these
poems, it helps us understand their inspiration and connection to things
outside of the words. “The Bee in the Web” draws on the
“butterfly”/”bee” of Ali’s boast, yet expands on it to a message of
racial harmony as opposed to one of militant aggression and separatism.
There are some great titles (“The Martian and the Wino,” “W Stands for Wrong", ”Fasten Your Seatbelt”) and lines that make us think (“Sometimes I feel that life’s a curse, has front-wheel drive and no reverse” and the very poignant “I hate in order to protect yourself—you pack a gun or mace. So why don’t I say what the hell and hate the human race.”) There are also some bad lines: “Her skin is cream, her body is slim. Looking at her makes the average saint sin.”—perhaps, but what or who is “the average saint”? The book ends with a sweet poem by Charla Angeline Hultmann (and I really like the candor of her bio) called “Gift” and “giving” is the real spirit of this book of poetry.
I will be honest, I am not a fan of rhyme. There is a delight in adjacent sounds rubbing together—vowels held and savored, consonants clicking in a row—but “easy” rhymes (“head”/“dead”; “love”/”dove”; “moon”/”prune”) tend to overshadow poetic subtleties, determine word choice and the words themselves lose their meaning, becoming clichés. But this is the music of this poet’s generation, and there is no denying that poetry is more alive, more meaningful and more accessible than it has ever been at any other time during my life. PS I do love the “Osama” “mama” rhyme. In general I think it would benefit Harold Nash’s development to read more of the published contemporary Black poets.
But form aside, this is an honest (courageous and unflinching) look at life today—one we need to share together for the survival of us all. That is “Rhymes of the Times” message. And it is a good one.
I
particularly liked the first few pages of this book where the poet
acknowledges those who have helped him and tells us something about his
life. Too often writing is a lonely task and poetry so personal that it
excludes others until they read the final result. But both poets and
audiences are intimately involved in the process. Readers are not
consumers looking for a pair of shoes, but people trying to discover
something about how they feel, as well as understand the emotions of the
person writing the poem. This spirit of openness and participation is
right here from the start in this collection.
There are some great titles (“The Martian and the Wino,” “W Stands for Wrong", ”Fasten Your Seatbelt”) and lines that make us think (“Sometimes I feel that life’s a curse, has front-wheel drive and no reverse” and the very poignant “I hate in order to protect yourself—you pack a gun or mace. So why don’t I say what the hell and hate the human race.”) There are also some bad lines: “Her skin is cream, her body is slim. Looking at her makes the average saint sin.”—perhaps, but what or who is “the average saint”? The book ends with a sweet poem by Charla Angeline Hultmann (and I really like the candor of her bio) called “Gift” and “giving” is the real spirit of this book of poetry.
I will be honest, I am not a fan of rhyme. There is a delight in adjacent sounds rubbing together—vowels held and savored, consonants clicking in a row—but “easy” rhymes (“head”/“dead”; “love”/”dove”; “moon”/”prune”) tend to overshadow poetic subtleties, determine word choice and the words themselves lose their meaning, becoming clichés. But this is the music of this poet’s generation, and there is no denying that poetry is more alive, more meaningful and more accessible than it has ever been at any other time during my life. PS I do love the “Osama” “mama” rhyme. In general I think it would benefit Harold Nash’s development to read more of the published contemporary Black poets.
But form aside, this is an honest (courageous and unflinching) look at life today—one we need to share together for the survival of us all. That is “Rhymes of the Times” message. And it is a good one.
7 ayat yang mampu membuat kita semangat ^.^
00.47
No comments
Ayat #1: Anda Bisa Berubah, Jika Anda Mau Mengubah Diri Anda
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri”. (Q.S. Ar-Ra’d:11)
Apa pun kondisi Anda saat ini, jika Anda mau berubah, maka Anda harus mengubah diri sendiri. Maka Allah akan mengubah Anda. Inilah yang sering dilupakan, banyak yang berharap orang lain atau yang diluar berubah, tetapi melupakan diri sendiri yang diubah.
Ayat ini memotivasi kita untuk mengubah diri kita, maka yang lain akan berubah atas bantuan Allah. Jangan hanya menuntut yang diluar diri berubah.
Anda jauh lebih mudah mengubah diri sendiri, daripada mengubah orang lain. Ayat ini adalah motivasi untuk berubah.
Sungguh aneh, banyak yang ingin berubah tetapi tidak mau mengubah dirinya sendiri.
Ayat #2: Kebaikan Dibalik Yang Tidak Kita Sukai
“Dan boleh jadi kamu membenci sesuatu tetapi ia baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu tetapi ia buruk bagimu, dan Allah mengetahui dan kamu tidak mengetahui“ (Q.S. Al-Baqarah:216)
Sering kali, saat seseorang mendapati sesuatu yang tidak dia sukai, maka dia marah, kecewa, sedih, ngomel, dan akhirnya putus asa. Padahal, bisa jadi apa yang tidak dia sukai itu malah baik baginya.
Jangan kecewa saat Anda tidak diterima di sebuah perusahaan untuk menjadi karyawannya. Bisa jadi itu yang terbaik bagi Anda. Bisa jadi Anda akan mendapatkan perkerjaan lebih baik. Bisa jadi, justru akan mendapatkan hal buruk jika diterima diperusahaan itu.Kita tidak pernah mengetahui apa yang akan terjadi. Untuk itu, syukuri apa pun yang terjadi saat ini termasuk penolakan dan kekecewaan lainnya.
Jangan putus asa, berbaik sangkalah kepada Allah, bahwa Dia akan memberikan yang terbaik bagi kita.
Ayat #3: Anda Pasti Sanggup
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (Q.S. Al-Baqarah: 286)
Jika Anda mengatakan, “saya tidak akan sanggup”, sebenarnya Anda sudah mendahului Allah. Anda sok tahu, bahwa Anda tidak akan mampu. Kata siapa? Itu hanya pemikiran negatif Anda. Bisa karena malas, manja, atau cengeng.
Padahal jelas, dalam ayat diatas bahwa kita tidak akan dibebani beban apa pun kecuali sesuai dengan kesanggupan kita. Jika Anda berpikir tidak sanggup, itu hanya anggapan Anda saja.
Anda pasti sanggup jika Anda menyanggupinya. Jangan kalah oleh pikiran negatif Anda yang dengan mudah mengatakan tidak sanggup.
Ayat #4 dan #5: Kemudahan Bersama Kesulitan
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S. Al-Insyirah: 5-6)
Kebanyakan orang, saat menghadapi kesulitan, dia berhenti alias menyerah. Ada juga yang mengeluh, berharap orang lain mau membantunya mengatasi kesulitan dia. Padahal, bersama kesulitan itu adalah kemudahan.
Jika Anda menghindari kesulitan, Anda tidak akan mendapatkan kemudahan. Jika Anda berharap orang lain yang mengatasi kesulitan, maka kemudahan akan menjadi milik orang lain. Anda tidak akan mendapatkan kemudahan dari kematangan, keterampilan, dan pengalaman yang didapatkan.
Perhatikan ayat ke6, ada kata “sesungguhnya”, artinya sebuah penguatan atau penegasan akan kalimat sebelumnya.
Ayat #6 dan #7: Takwa dan Tawakal
“Barang siapa bertakwa kepada Allah maka Dia akan menjadikan jalan keluar baginya, dan memberinya rizki dari jalan yang tidak ia sangka, dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah maka cukuplah Allah baginya, Sesungguhnya Allah melaksanakan kehendak-Nya, Dia telah menjadikan untuk setiap sesuatu kadarnya” (Q.S. Ath-Thalaq: 2-3)
Dua akhlaq ini luar biasa. Tidak ada yang bisa mengalahkannya. Sedang menghadapi masalah atau tantangan besar? Butuh jalan keluar? Maka bertakwalah, Allah akan memberikan jalan keluar juga rezeki yang tidak ia sangka.
Jika kekuatan tawakal, Anda akan dicukupkan, termasuk dicukupkan segalanya untuk menghadapi rintangan, halangan, tantangan, dan juga masalah.
Langganan:
Komentar (Atom)


















